KESEHATAN MASYARAKAT
PERAN SERTA MASYARAKAT
BAB
I
KONSEP PERAN SERTA MASYARAKAT
PENGERTIAN
Peran serta masyarakat adalah keikutsertaan
individu,keluarga dan kelompok masyarakat dalam setiap penggerakan upaya
kesehatan yang juga merupakan tanggung jawab kesehatan diri,keluarga dan
masyarakat.(safrudin 2007)
Pergerakan peran serta masyarakat adalah suatu
proses dimana individu,keluaraga,dan lembaga masyarakat termasuk swasta :
1. Mengambil
tanggung jawab atas kesehatan diri,keluarga dan masyarakat.
2. Mengembangkan
kemampuan untuk menyehatkan diri,keluarga dan masyarakat.
3. Menjadi
pelaku atau perintis kesehatan atau pemimpin yang menggerakan kegiatan
masyarakat dibidang kesehatan,berdasarakan azas kemandirian dan kebersamaan.
Masyarakat dapat berperan serta dengan
menyumbangkan tenaga,pikiran atau pengetahuan,sarana,dana
yang dimilikinya untuk upaya kesehatan,dalam upaya penyelenggaraaan upaya
kesehatan, masyarakat dapat berperan dalam penelahaan masalah,penentuan
rencana,pelaksaan kegiatan dan upaya hidup sehat,penilaian hasil kegiatan
kesehatan serta pengembangan upaya kesehatan selanjutanya.
Kegiatan masyarakat tersebut dapat
bersifat preventif,promotif,kuratif,maupun rehabilitative,sesuai dengan
kompetensi yang dimilikinya.
TUJUAN
Tujuan
Umum :
Meningkatkan
jumlah dan mutu upaya masyarakat di bidang kesehatan.
Tujuan
Khusus :
1. Meningkatkan
kemampuan pemimpin/pemuda/tokoh masyarakat dalam merintis dan menggerakan upaya
kesehatan di masyarakat.
2. Meningkatkan
kemampuan organisasi masyarakat dalam penyelenggaraan upaya kesehatan.
3. Meningkatkan
kemampuan masyarakat dan organisasi masyarakat dalam menggali,menghimpun dan
mengelola dana/sarana masyarakat untuk upaya kesehatan.
Tujuan pembinaan peran
serta masyarakat dilakukan oleh bidan adalah terwujudnya upaya yang dilakukan
oleh masyrakat secara terorganisasi untuk meningkatkan kesehatan ibu,anak dan
keluarga berencana.Tiga upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan,seperti :
1. Peningkatan
peran pemimipin di masyarakat untuk mendorong dan mengarahkan masyarakat dalam
setiap upaya kesehatan.
2. Peningkatan
kesadaran dan kemauan masyarakat dalam pemeliharaan,perbaikan dan peningkatan
kesehatan.
3. Dorongan
masyarakat untuk mengenali potensi tersedia yang dapat dimanfaatkan untuk
mendukung kesehatan.
1.
TAHAP-TAHAP
PERAN SERTA MASYARAKAT
Untuk
dapat mencapai tujuan pembinaan peranserta masyarakat sesuai dengan strategi
yang ditetapkan maka dikembangkan tahap-tahap pokok sebagai berikut :
1. Dalam
rangka pembinaan public opinion masyarkat :
a. Membentukan/membina
dan mengembangkan kelompok keluarga sehat.
b. Menyelenggarakan
forum komunikasi informasi,motivasi antara lain melalui seminar dan loka
karya,dan memanfaatkan media masa serta mengembangkan / memantapkan sistem
informasi kesehatan.
c. Mengembangkan
modul KIM bagi berbagai kelompok sasaran.
2. Dalam
rangka mewujudkan pemimipin / perintis pembangunan kesehatan :
a. Mengaktifkan
fungsi LKMD terutama melalui peningkatan kemampuan bagi seksi
kesehatan,kependudukan dan keluarga serta seksi pembinaan kesejahtraan keluaraga.
b. Menggerakan
tim pembina LKMD dan tim penggerak PKK disemua tingkatan dalam rangka
mengakifkan kelompok kerja dibidang kesehatan di pdesaan.
c. Melaksanakan
kepemimipinan dibidang perangkat
kesehatan bagi perangkat LKMD,tokoh non formal dan kader kesehatan sehingga
mampu dan mau berperan dalam meningkatkan prakarsa swadaya masyarakat di bidang
kesehtan.
d. Mengembangkan
modul kepemimpinan,pengorganisasiaa masyarakat dan pendanaan masyarakat.
3. Dalam
rangka meningkatkan kemampuan pemberi pelayanan kesehatan sebagai inti
penggerak peran serta masyarakat (Primer Mover)
a. Melaksanakan
pertemuan konsultasi ditingkat wilayah / regional dan pusat dalam aspek
peningkatan peran serta masyarakat.
b. Melaksanakan
latihan penggerakan peran serta masyarakat bagi petugas puskesmas.Dati I dan
Dati II.
4. Memantapkan
kerja sama lintas sektoral dengan berbagai organisasi kemasyarakatan baik
nasional maupun internasional yang berorientasi kepada kesehatan dan
mengarahakn perananya dalam pembangunan kesehatan.
Sesuai
dengan peningkatan peran serta masyarakat maka tahapan peran serta masyarakat
ditempuh dalam tiga tahap :
a. Tahap
aksil massal (gebrakan)
b. Tahap
pembinaan (meintenance)
c. Tahap
pengembangan (development)
2.
BENTUK
– BENTUK PERAN SERTA MASYARAKAT
Peningkatan peran serta masyarakat termasuk swasta
memiliki berbagai bentuk,disesuaikan dengan tujuan dan populasi
sasarannya.diantaranya :
1. Peningkatan
kepemimpinan adalah kemampuan pemimipin yang berorientasi kesehatan dalam diri
para pemimpin/pemuka/tokoh masyarakat dan organisasi kemasyarakatan,guna
mewujudakn suatu massa pejuang yang gigih bagi tercapainya kesehatan bagi
semua.
2. Pembangunan
kesehatan masyarakat desa adalah sebagai suatu upaya masyarakat untuk mencapai
kesehatan bagi semua dengan menggali dan memanfaatkan sumber daya setempat.
3. Peningkatan
peran serta masyarakat di tingkat desa dan masyarakat adalah khususnya dalam
pembinaan kesehatan ibu,anak dan keluaraga yang menjadi prioritas pembanguanan
kesehatan,melalui pendekatan PKMD,yang diwujudakan dalam bentuk pengembangan
dan pembinaan posyandu,pos obat desa dall.
4. Peningkatan
kesehatan masyarakat usia kerja adalah khususnya yang bergerak disectoral
informal,dengan pendekatan peran serta mengingat bahwa kelompok ini umumnya
belum terjangkau (underserved working population) secara speifik oleh upaya
kesehatan kerja.
5. Pembinaan
peran upaya kesehatan tradisional adalah sebagai wujud peran puskesmas dalam
menjalankan kebijaksanaan pemerataan upaya kesehatan dengan sekaligus
melestariakan warisan budaya bangsa.
6. Pembinaan
pendanaan masyarakat untuk upaya kesehatan adalah sebagai salah satu bentuk
peran serta masyarakat dalam pembiayaan kesehatan,menuju tercapainya kesehatan
bagi semua.
7. Pembinaan
institusi dan upaya kesehatan adalah mencakup pembinaan kerja sama dengan
berbagai kelompok / lembaga /institusi /organisasi,baik pemerintah maupun
masyarakattermasuk swasta,guna mempercepat tercapainya kesehatan bagi semua.
Dalam kaitan ini
mencakup :
a. Pembinaan
BP/BKIA/RB swasta.
b. Pembinaan
upaya kesehatan gerakan pramuka melalui saka bakti husada.
c. Pembinaan
upaya kesehatan berbagai LSM /organisasi masyarakat,baik organisasi
profesi,organisasi seminat,keagamaan,organisasi sosial,organisasi
swasta,organisasi kewanitaana (Kowani,Dharma wanita,Dharama
pertiwi,PKK,dll),serta organisasi pemuda (KNPI,Karang Taruna,OSIS,PMR).
d. Pembinaan
upaya kesehatan dalam KKN (Kuliah Kerja Nyata mahasiswa).
e. Pembinaan
upya kesehatan dalam gerakan ABRI masuk desa
f. Pembinaan
upaya kesehatan instansi pemerintah.
g. Pembinaan
aspek kesehatan salon kecantikan dan panti- panti.
a.
STRATEGI PENGEMBANGAN PERAN SERTA MASYARAKAT
Strategi pengembangan peran serta
masyarakat dapat dilakukan melalui pendekatan komuniti organisasi yang
terencana.Strategi yang digunakan dengan tiga pola :
1. Pola
rekayasa manusia dan rekayasa social
Peningkatan peran serta masyarakat dapat ditempuh
melalui dua strategi yaitu rekayasa social,rekayasa manusia berdasarkan
kecepatan menerima inovasi,penduduk dapat dikelompokan menjadi lima kategori
yaitu :
a. Kelompok
inovator
b. Early
adopler
c. Early
majority
d. Late
majority
e. Laggards.
Rekayasa Manusia,rekayasa ini
dimaksudakan untuk menggerakan kelompok early majority yang proses penerimaan
inovasinya lebih lambat dan berkiblat pada kelompok early adopter.
Rekayasa social,rekayasa ini ditujukan
kepada kelompok innovator dan early adopter yang relative mempunyai
wawasan,tingkat pendidikan dan pengetahuan yang lebih baik.oleh karena itu
perlu didekati secara interpersonal.
2. Pola
penggunaan Norma.
Pola ini mendasarkan perubahan yang terencana
melalui pengamalan dan perubahan norma yang dianut oleh masyarakat itu,mulai
dari saat perencanaan hingga implementasinya.
3. Pola
Faktorial.
Dalam
pola ini tinggi rendahnya peran serta masyarakat ditentukan oleh berbagai factor
yang ada dalam masyarakat tersebut.
b.
PEMBINAAN
PERAN SERTA MASYARAKAT
Kegiatan pembinaan yang dilakukan puskesmas pada
BP/BKIA/RB Swasta mengikuti SK Menkes.No.920 / Menkes /per/XII/86 dan SK Dirjen
Binkesmas No 664/Binkesmas/Dj/V/1987.kegiatan pembinaan meliputi pembinaan wadah/institusi,pembinaan
program usaha/usaha pelayanan dan pembinaan peran serta masyarakat diantaranya
:
1. Pembinaan
terhadap wadah penyelenggaraan / institusi.
Sarana
fisik,ketenagaan,manajemen dan perlengkapan medik yang digunakan dalm
penyelenggaraan usaha / kegiatan BP /BKIA/ RB Swasta.
2. Pembinaan
terhadap usaha atau kegiatan kesehatan.
Dalam
hal ini BP/BKIA/RB Swasta biasanya :
telah
dicantumkan usaha kesehatan apa yang boleh dilakukan olehnya,kegiatan yang
dilakukan berpedoman pada:
a. Tetap
berada pada lingkup pelayanan kesehatan dasar.
b. Pelayanan
yang diberikan hendaknya mengikuti prinsip pelayanan kesehatan paripurna,yakni
agar pelayanan kuratif dilaksanakan secara serasi dengan promotif,preventif,dan
rehabilitatif .
3. Pembinaan
terhadap peran serta masyarakat.
Upaya kesehatan swasta pada hakekatnya merupakan
unsur-unsur penggerak norma hidup sehat di masyarakat.Oleh karena
itu,BP/BKIA/RB Swasta perlu bekerja sama dengan puskesmas dalam upaya
menggerakan masyarakat untuk melakukan upaya kesehatan swadaya .
Dalam melakukan pembinaan BP/BKIA/RB
swasta banyak metode pembinaan yang dilakukan oleh puskesmas antara lain :
1. Forum
pertemuan berkala.
2. Studi
perbandingan.
3. Bimbingan
tekhnis.
4. Teguran.
5. Pelatihan,oreintasi
dan lain-lain.
Tujuan
Pembinaan adalah ;
1. Terpeliharanya
kelancaran pelaksanaan oleh masyarakat.
2. Meningkatan
hasil kegiatan oleh masyarakat.
3. Dikenalnya
masalah oleh masyarakat sendiri.
c.
LANGKAH
– LANGKAH PERAN SERTA MASYARAKAT
Secara
garis besar,langkah pengembangan peran serta masyarakat umum adalah :
1. Penggalanga
dukungan penentu kebijaksanaan,pemimpin wilayah,lintas sector dan berbagai
organisasi kesehatan dilaksanakan,melalui dialog,seminar dan lokakarya,dalam
rangka komunikasi,informasi dan motifasi,dengan memanfaatkan media massa dan
system informasi kesehatan.
2. Persiapan
petugas penyelenggaraan melalui pelatihan,orientasi atau sarasehan kepemimpinan
di bidang kesehatan.
3. Persiapan
masyarakat,melalui rangkaian kegiatan untuk meningkatkan kemampuan masyarahkat
dalam mengenal dan memecahkan masalah kesehatan,dengan menggali dan menggerakan
sumber daya yang dimilikinya.
4. Pelaksanaan
kegiatan kesehatan oleh dan untuk masyarakat melalui kadernya yang telah
terlatih (tindakan terapi oleh masyarakat).
Rangkaian kegiatan
tersebut terdiri atas :
a. Pendekatan
kepada tokoh masyarakat
b. Survey
diri masyarakat untuk menggali masalah kesehatannya (diagnose masalah kesehatan
oleh masyarakat).
c. Musyawarah
kesehatan desa untuk penentu bersama rencana pemecahan masalah kesehatan yang
dihadapi (penentuan resep pemecahan masalah oleh masyarakat) dan pelatih kader.
5. Pengembangan
dan pelestarian kegiatan kesehatan oleh masyarakat.
BAB II
PENUTUP
Kesimpulan
Peran
serta masyarakat adalah keikutsertaan individu,keluarga dan kelompok masyarakat
dalam setiap penggerakan upaya kesehatan yang juga merupakan tanggung jawab
kesehatan diri,keluarga dan masyarakat.(safrudin 2007).Guna tercapainaya
kesehatan dan kebersihan lingkunga baik untuk diri sendiri,keluarga dan
masyarakat peran serta masyarakat sangat berpengaruh untuk tercapainya kesehatn
masyarakat.
DAFTAR
PUSTAKA
Syaprudin, 2007,Ilmu Kesehatan Masyarakat.Jakarta,Tiara
putra.